Mengenal Dunia Broadcasting di Mass Communication BINUS: Peluang dan Tantangan
Dunia broadcasting selalu menjadi salah satu bidang yang menarik perhatian, terutama di era digital seperti sekarang. Di Universitas Bina Nusantara (BINUS), program studi Mass Communication menjadi salah satu pilihan populer bagi mahasiswa yang ingin mendalami dunia media dan komunikasi. Dengan fokus pada Journalistic Broadcasting dan Creative Broadcasting, BINUS mempersiapkan mahasiswanya untuk terjun ke industri yang dinamis ini. Namun, seperti halnya bidang lainnya, dunia broadcasting juga memiliki peluang besar sekaligus tantangan yang harus dihadapi.
Untuk memahami lebih jauh, kami berbincang dengan beberapa pakar dan praktisi di bidang ini, termasuk dosen, alumni, dan profesional media. Berikut adalah pandangan mereka tentang peluang dan tantangan di dunia broadcasting, khususnya bagi mahasiswa BINUS.
Peluang: Dunia Broadcasting yang Terbuka Lebar
Karier yang Beragam
Dunia broadcasting menawarkan banyak pilihan karier, mulai dari presenter, produser konten, hingga kreator independen di platform digital. Dr. Andri Wijaya, dosen senior di BINUS sekaligus praktisi media, menjelaskan bahwa mahasiswa BINUS memiliki keunggulan karena mereka sudah dibekali pengalaman praktis sejak awal.
“Kami punya studio televisi dan radio modern di kampus. Jadi mahasiswa tidak hanya belajar teori, tapi langsung praktik membuat program siaran. Ini membuat mereka lebih siap saat memasuki dunia kerja,” ujar Dr. Andri.Era Digital Membuka Peluang Baru
Perkembangan teknologi telah mengubah cara orang mengonsumsi media. Platform seperti YouTube, podcasting, dan layanan streaming membuka jalan baru bagi lulusan broadcasting untuk berkarya.
“Sekarang broadcaster tidak lagi hanya bekerja di TV atau radio tradisional. Mereka bisa menjadi kreator independen atau bahkan membangun brand mereka sendiri lewat media digital,” kata Rizky Aditya, alumni BINUS yang kini bekerja sebagai produser konten digital.Eksposur Internasional
Salah satu keunggulan lain dari program Mass Communication di BINUS adalah kesempatan untuk mendapatkan pengalaman global melalui program pertukaran pelajar atau magang internasional. Prof. Rina Kusuma, akademisi komunikasi internasional di BINUS, menekankan pentingnya eksposur global ini:
“Tren media sering kali dimulai dari luar negeri sebelum masuk ke Indonesia. Dengan pengalaman internasional, mahasiswa bisa memahami tren ini lebih cepat dan membawa inovasi baru ke industri lokal.”
Tantangan: Dunia yang Terus Berubah
Teknologi yang Terus Berkembang
Salah satu tantangan terbesar di industri broadcasting adalah perkembangan teknologi yang sangat cepat. Mahasiswa harus terus belajar alat-alat baru seperti perangkat lunak editing video canggih atau teknik produksi jarak jauh agar tetap relevan di industri ini.
“Kalau tidak mau belajar teknologi baru, kita akan ketinggalan,” ujar Rizky Aditya. sambil menambahkan bahwa adaptasi terhadap teknologi adalah kunci untuk bertahan dalam industri ini.Persaingan Ketat
Dengan semakin banyaknya platform digital dan kreator konten independen, persaingan untuk mendapatkan perhatian audiens menjadi semakin sulit. Mahasiswa tidak hanya harus kreatif tetapi juga mampu memahami apa yang relevan bagi audiens mereka.
“Konten itu raja sekarang ini,” kata Dr. Andri Wijaya sambil menambahkan bahwa mahasiswa harus terus berinovasi agar bisa bersaing.Hoaks dan Etika Jurnalistik
Di era digital ini, penyebaran informasi palsu (hoaks) menjadi tantangan besar bagi broadcaster. Sebagai calon jurnalis atau kreator konten, mahasiswa harus memiliki integritas tinggi untuk memastikan bahwa informasi yang mereka sampaikan akurat dan dapat dipercaya.
“Jurnalisme bukan sekadar menyampaikan berita; ini soal tanggung jawab kepada masyarakat,” tegas Dr. Andri.
Bagaimana BINUS Membekali Mahasiswanya?
BINUS menyadari betul tantangan-tantangan tersebut dan telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mempersiapkan mahasiswanya:
Kurikulum Praktis: Mahasiswa diajak untuk langsung terjun ke proyek-proyek nyata seperti memproduksi acara TV atau podcast.
Kolaborasi dengan Industri: Kerja sama dengan perusahaan media seperti Binus TV memberikan mahasiswa pengalaman langsung menghadapi dunia kerja.
Teknologi Terkini: Dengan fasilitas laboratorium modern dan pelatihan alat-alat terbaru, mahasiswa dibekali keterampilan teknis yang relevan dengan kebutuhan industri.
“Di BINUS, kami tidak hanya mengajarkan teori tetapi juga membangun mentalitas profesional pada mahasiswa agar siap menghadapi tekanan industri media,” ujar Prof. Rina Kusuma.
Kesimpulan
Dunia broadcasting adalah bidang yang penuh peluang sekaligus tantangan besar. Lulusan Mass Communication BINUS memiliki keunggulan karena didukung oleh kurikulum praktis, fasilitas modern, serta kesempatan global yang luas. Namun, mereka juga harus siap menghadapi persaingan ketat dan terus belajar mengikuti perkembangan teknologi serta menjaga integritas jurnalistik mereka.
Seperti yang disampaikan oleh Dr. Andri Wijaya:
“Broadcasting bukan hanya soal bicara di depan kamera atau membuat konten menarik; ini tentang bagaimana kita bisa menyampaikan cerita yang bermakna dan relevan bagi audiens.”
Dengan semangat belajar dan inovasi tanpa henti, mahasiswa BINUS dapat menjadi bagian dari masa depan broadcasting Indonesia yang lebih cerah!
Comments
Post a Comment